Rabu, 26 Desember 2012

APA KATA AL-QUR'AN TENTANG MEMILIH PEMIMPIN?






PANDUAN AL-QUR'AN DALAM MEMILIH PEMIMPIN

Muqaddimah

Al-qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia (hudan linnas) dalam segala aspek kehidupan, baik yang menyangkut hubungan vertikal dengan Tuhan maupun hubungan horizontal dengan sesama manusia. Salah satu aspek yang menjadi perhatian Al-Qur'an adalah memilih pemimpin.

Pemimpin mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pandangan islam. Ia harus ditaati:
Sebagaimana dijelaskan  dalam Al-Qur'an  :
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu." (QS.An-Nisa:59)

Petunjuk Al-Qur'an dalam memilih pemimpin
1. Dilarang memili orang kafir sebagai pemimpin. Apabila dilanggar, maka Allah tidak akan memberikan pertolongan. Sebagaimana dijelaskan  dalam Al-Qur'an  :
"Janganlah orang-orang mukmin menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah." (QS. Ali Imron:28)

2. Dilarang memilih pemimpin orang Yahudi atau Nasrani sebagai pemimpin. Apabila dilanggar maka yang memilih termasuk dalam golongan mereka:
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); Sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa diantara kamu menjadikan mereka sebagai pemimpin, sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. (QS. Al-Maidah:51)

3. Dilarang memilih orang yang suka mengolok-olokan agama baik dari kalangan Ahli Kitab maupun orang kafir sebagai pemimpin. Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang yang membuat agama-mu jadi buah ejekan dan permainan sebagai pemimpin, baik mereka dari Ahlul Kitab maupun dari orang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman." (QS. Al-Maidah:57)

Akibat yang akan menimpa apabila larangan tersebut dilanggar, maka menjadi alasan bagi Allah Swt. munurunkan siksa.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan oang-orang mukmin. Inginkah kamu menjadikan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?" (QS. An-Nisa:144)

Redaktur:Gilang Ramadhan



0 komentar: