Sabtu, 22 Juni 2013

BBM Naik VS Keringanan Shalat 5 Waktu


Perintah Shalat pertama kali diterima Rasulullah saw dalam perjalanan Isra Mi'raj, di Baitul Ma'mur (tempat yang selalu dimasuki tujuh ribu malaikat setiap harinya). Pertama kali Rasul menerima perintah Shalat Wajib dari Allah Ta'ala adalah sebanyak lima puluh (50) kali dalam sehari.

Rasulullah kemudian menghadap Nabi Musa as menceritakan perihal ini, kemudian Nabi Musa menyarankan Rasulullah meminta keringanan, karena menurut beliau 50 kali dalam sehari terlalu berat bagi umat Rasulullah: "Sesungguhnya umatmu akan merasa berat mengerjakan Shalat lima puluh waktu setiap hari. Kembalilah kepada Tuhanmu (Allah) dan mintalah keringanan untuk umatmu.".


Rasul kemudian menghadap Allah Ta'ala dan akhirnya mendapatkan keringanan hingga hanya sepuluh (10) kali dalam sehari, Nabi Musa masih memberikan saran yang sama seperti sebelumnya: “Sesungguhnya umatmu akan merasa berat mengerjakan Shalat sepuluh waktu setiap hari. Kembalilah kepada Tuhanmu (Allah) dan mintalah keringanan untuk umatmu.”



Kali ini permintaan Rasul tidak dikabulkan Allah Ta'ala sehingga perintah Shalat wajib tetap 10 kali dalam sehari, ketika Rasul menghadap Nabi Musa, beliau tetap menyarankan hal yang sama sehingga Rasul kembali menghadap Allah Ta'ala.


Setelah tiga kali ditolak akhirnya Allah Ta'ala memberikan keringanan sehingga Shalat wajib menjadi 5 kali dalam sehari. Adapun Nabi Musa masih berpendapat bahwa 5 kali dalam sehari masih terlalu berat, namun Rasulullah kemudian menjawab:


“Aku telah sering meminta keringanan untuk umatku sampai aku merasa malu sendiri.”

Demikianlah Shalat wajib hingga saat ini adalah berjumlah 5 kali / waktu setiap harinya.

Tata Cara Sholat (Subuh):
Shalat subuh adalah salah satu dari 5 shalat lima waktu yang wajib hukumnya untuk dikerjakan. Jumlah rakaat shalat subuh adalah dua rakaat dengan bacaan yang panjang. Adapun waktu shalat subuh dimulai sejak menyingsingnya fajar, atau redupnya bintang karena cahaya matahari hingga mulai nampak terbitnya matahari. (al-An'am:96 dan Al-Mudatsir:34). Berikut ini adalah urutan tata cara menjalankan ibadah shalat subuh.


Dari peristiwa ini kita diajarkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu berusaha meminta keringanan untuk umatnya dalam jumlah waktu Shalat dalam satu hari. nah Soal Kenaikan BBM, apa yang seharusnya para Pemimpin Indonesia  lakukan ialah selalu berusaha memberikan kemudahan untuk menyediakan BBM yang dijangkau masyarakat sama seperti, peristiwa isra' mi'raj Nabi Muhammad Saw meminta keringanan shalat dari 50 Waktu dalam saehari menjadi 5 Waktu saja. 

Jika dianalogikan seharusnya pemerintah berusaha mencari jalan keluar untuk menyelamatkan ekonomi negeri ini bukan dengan menaikkan BBM yang akan malah banyak menciptakan masyarakat miskin baru karena kenaikan harga kebutuhan juga makin tak terkontrol melambung dipasaran. Lalu apa yang PKS lakukan mudah-mudahan dilakukan juga oleh partai islam lainnya yaitu mengaplikasikan peristiwa isra' mi'raj bahwa melihat kondisi masyarakat yang belum mampu untuk membeli harga BBM Rp 6500 sedangkan pendapatan masih tak jelas seimbang dengan kebutuhan pokok yang makin tak terkontrol dengan baik oleh pemerintah. Wahai Pemerintah yang tertawa menaikkan BBM, sesungguhnya kau menjalani amanah rakyat dan disaksikan Allah SWT. apa yang kalian perbuat. Semoga mereka diberikan hidayah oleh Allah SWT.

Redaktur : Gilang Ramadhan

Jumat, 21 Juni 2013

Tentara Israel Galau Tembak Warganya Sendiri



Seorang Yahudi Israel tewas setelah ditembak penjaga keamanan di dekat Tembok Ratapan. Insiden penembakan ini terjadi karena militer Israel yang bertugas menjaga di Tembok Ratapan menyangka warga tersebut adalah militan Palestina.
Polisi Israel seperti dikutip dari BBC mengatakan penembakan tersebut terdengar Jumat (21/6) pagi di Tembok Ratapan, salah satu tempat suci agama Yudaisme. Kala itu ratusan jamaah datang ke Tembok untuk berdoa.
Lokasi pun sudah ditutup dari para pengunjung sejak Subuh. Kejadian penembakan sendiri terjadi pukul 07.30 waktu setempat. Juru bicara kepolisian setempat mengatakan penjaga menembak warga Yahudi itu ketika mendengar ia mengucapkan Allahu Akbar
Penjaga yang bersangkutan menyangka pria itu adalah militan Palestina. Sehingga penjaga langsung menembak pria itu beberapa kali hingga tak berkutik.
Media massa Israel menyebutkan pria itu tampak mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Ketika itu warga Yahudi itu baru saja keluar dari WC umum dekat Tembok Ratapan.
Redaktur : Gilang Ramadhan

Hidayah Sang Pria Amerika Karena Masjid





Dari kota metro New York, Umar Abdul Aziz memilih pindah ke Abiquiu, sebuah kota kecil di New Mexico. Mencari pekerjaan, demikian niat awalnya pindah. Ia merupakan seorang pekerja konstruksi yang tergiur ikut serta pada proyek pembangunan besar di Abiquiu. Ya, Umar melamar menjadi tukang bangunan masjid. 


Tapi, siapa sangka kepindahannya ke Abiquiu merupakan pintu awal menuju hidayah. Bekerja membangun masjid bersama pekerja Muslim membuat Umar jatuh hati pada agama ini. 



"Aku benar-benar menikmatinya. Itu adalah pengalaman yang indah," ujar Umar menggambarkan perasaannya saat menjadi bagian dari pembangunan masjid Abiquiu.



Kisah Umar memang berawal dari kesulitan hidup karena menganggur. Ditambah lagi, ia harus menafkahi dua putranya yang saat itu masih berusia sembilan dan 10 tahun. Umar sempat pindah ke Santa Fe dan tinggal bersama adiknya di sana. 



Tapi, di kota tersebut Umar tetap saja tak mendapat pekerjaan. Hingga pada suatu pagi, ia membaca sebuah artikel surat kabar mengenai yayasan yang berencana membangun masjid di Abiquiu. Dengan keahlian pertukangan yang ia miliki, ia pun bersemangat untuk mendaftar sebagai pekerja konstruksi di yayasan tersebut.



Keesokan hari, dengan semangat Umar menuju Abiquiu dengan mengendarai truk tua milik adiknya. Ia melamar kerja dan langsung diterima. Ia pun senang bukan kepalang, akhirnya pekerjaan yang ia impikan datang juga. Tak banyak membuang waktu, Umar segera mengemasi barang-barang dan pindah dari rumah adiknya menuju Abiquiu. Di kota kecil itu, dia dan putranya tinggal di sebuah kamp di belakang masjid. Banyak pekerja konstruksi masjid yang tinggal di sana.



Sejak saat itu, Umar pun bertetangga dengan beberapa Muslim. Sosialisasi yang menyenangkan dirasakan oleh Umar. Ia sering kali diajak masak, sarapan, dan jalan-jalan bersama. Setiap kali waktu Subuh tiba, para Muslimin telah terjaga. Umar pun terbiasa mengikuti ritme mereka. Saat bekerja membangun masjid pun mereka menjadi teman yang menyenangkan.
"Kami tinggal di perkemahan di belakang masjid dan kami tinggal sepanjang musim panas. Saat itu, kami amat sangat menikmati. Anak-anak saya benar-benar menikmatinya dan itu adalah pengalaman yang indah," ujar Umar.



Itulah kali pertama ia tertarik pada Islam. Umar pun merasakan budaya yang beragam tak membuat teman-teman Muslimnya itu tak akur. Satu Tuhan dan satu agama membuat beragam etnis hidup rukun. "Aku bertemu banyak orang baik dari tim kerja yang tinggal di desa Abiquiu. Jadi, itu adalah tim yang amat beragam. Aku bertemu Muslim dari Amerika, Eropa, Turki, dan Arab yang ikut serta dalam proyek pembangunan masjid ini," kata Umar.



Saat mengerjakan proyek masjid, ia mendapat kesempatan untuk belajar teknik bangunan. Menurut Umar, masjid yang dibangun di Abuquiu itu merupakan masjid pertama di Amerika yang bahan bangunannya dari batako. Lengkungan kubah ala Mesir yang tak pernah dijumpai di Amerika diterapkan saat membuat masjid tersebut. Sebagai pencinta konstruksi, Umar pun merasakan kebahagiaan saat ikut membangunnya. "Banyak orang New Mexico yang datang kemari untuk belajar bangunan ala Mesir," tuturnya.



Alhasil, selama bekerja membangun masjid, hidupnya yang selama ini terlunta tiba-tiba menjadi hal yang menyenangkan. Ia sangat bahagia dapat bergabung bersama Muslimin. Bergaul dengan Muslimin membuatnya mengenal Islam. Sehingga, bukan hanya rezeki yang ia dapat setelah bekerja di sana, hidayah pun kemudian merasuki lubuk hati Umar. Ia mempelajari agama Islam, kemudian memantapkan diri di atas agama yang diridhai Allah. Ia pun memeluk Islam pada 1969. 

Redaktur : Gilang Ramadhan

Kamis, 20 Juni 2013

Anak Palestina Jadi Mata - Mata Israel



Ketua Pusat Informasi Wadi Halwah, Jawad Shayam, mengatakan bahwa usaha penjajah zionis Israel merekrut anak-anak Alquds untuk bekerja sebagai agen spionase zionis masih berlanjut. Ia menegaskan hal itu sebagai fenomena.
Namun, perekrutan itu dilakukan secara diam-diam. Bahkan, perekrutan tidak diketahui oleh keluarga anak yang menjadi korban.
''Fenomena ini terjadi karena faktor sosial dan kejiwaan yang terkait dengan pandangan umum di masyarakat terhadap calon yang berhasil dijadikan agen zionis,'' kata Shayam seperti dikutip Infopalestina.


Shayyam menilai pemanfaatan situasi ekonomi dan bujukan materi menjadi prinsip usaha perekrutan anak-anak dan orang dewasa menjadi agen Israel.

Redaktur : Gilang Ramadhan

UKM Tak Mampu Beli BBM, PHK adalah Imbas Kenaikan BBM







Pengamat ekonomi dari Econit Dr. Hendri Saparini mengatakan, dengan menaikkan harga BBM, pemerintah sama saja meminta rakyat berkorban.

Pemerintah meminta rakyat menyelamatkan APBN yang dianggap defisit karena banyak digunakan untuk mensubsidi harga BBM.

Namun, ujar  Hendri, BLSM yang digunakan untuk membantu rakyat miskin juga berasal dari hutang negara. Saat ini malah terdapat tambahan hutang sebesar 80 triliun. "Walaupun subsidi BBM dikurangi, APBN tetap berat bebannya," ujarnya, Kamis (20/6)

Sebenarnya, kata Hendri, seluruh komponen di dalam masyarakat sudah digiring opininya oleh pemerintah. Pemerintah membentuk opini yang menakuti masyarakat yakni jika harga BBM tidak dinaikkan maka APBN akan jebol. 

Pengusaha mendukung kenaikan harga BBM asalkan UMK tidak naik."Maka buruh semakin tertindas perekonomiannya dengan kenaikan harga BBM ini," kata Hendri.

Selama ini, terang Hendri, selalu masyarakat yang dikambinghitamkan atas banyaknya konsumsi BBM. Padahal BBM yang diselundupkan dari kilang ke industri-industri juga banyak. "Apakah pemerintah sudah mengusut dan melakukan tindakan nyata terhadap para penyelundup BBM ini," terangnya.

Pemerintah, kata Hendri, dengan menaikkan harga BBM sama saja membuat kebijakan yang membuat daya beli dan daya saing turun. Daya produksi di masyarakat juga turun sebab bahan-bahan untuk produksi harganya semakin mahal dan tak terjangkau. 

Kalau pemerintah mau memberikan kompensasi bagi warga miskin yang kena dampak kenaikan harga BBM, harusnya kompensasinya 100 persen. BLSM hanya senilai 150 ribu per bulan, dasar perhitungannya tidak jelas. "Padahal inflasi antara daerah yang satu dengan daerah yang lain itu beda," kata Hendri.


Redaktur : Gilang Ramadhan
Sumber : Republika Online

Perda Miras Belum Menindak Warung Pinggir Jalan Di Lampung


Peredaran dan penjualan minuman keras beralkohol (miras) kian marak di kota Bandar Lampung. Tak hanya di swalayan, warung pinggir jalan protokol pun berani menjajakan miras, meski warung tersebut bersebelahan dengan pos polisi lalu lintas.
Penelusuran Republika Kamis (20/6), warung-warung gerobak yang bebas berdagang di Jalan Raden Intan dan Jalan Kartini, bebas menjajakan miras sejak lama. Keberadaan pedagang warung yang menjual miras ini, seakan tak tersentuh dengan peraturan daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2008. Tidak ada razia dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkot Bandar Lampung, apalagi dari kepolisian.

Di Jalan Raden Intan persisnya dekat dengan pos (moyet) polisi lalu lintas, sejumlah warung gerobak bebas menjajakan miras meski mereka juga menjual rokok dan sembako lainnya. Entah, polisi tahu atau tidak, namun pembeli miras di warung-warung pinggir jalan ini sangat marak, terutama petang dan malam hari.

Pedagang warung gerobak memang tidak menjajakan miras di deretan depan, tetapi setelah botol-botol air mineral, air minum suplemen, di belakangnya baru di jajakan miras berbagai merek. Pedagang mengakui pembeli miras sering dilakukan para supir angkutan kota dan pelajar.

Menurut Yanto, pedagang warung gerobak di Jalan Raden Intan, ia menjual minuman seperti itu karena banyak yang menanyakan. Selain itu, ungkap dia, penjualan miras ini untungnya besar dibandingkan dengan minuman air mineral. 

"Itu ada minuman keras juga," tanya Republika setelah membeli air mineral. "Iya, banyak yang beli juga," kata pedagang gerobak pinggir jalan tersebut.

Mengenai Perda Nomor 11 tahun 2008 tentang Pengawasan dan Peredaran Minuman Keras, Ketua Komisi A Wiyadi, memandang pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol sedikit lebih longgar.

Buktinya, banyak tempat hiburan malam seperti rumah karaoke, bahkan kios-kios atau warung-warung  kecil di sepanjang jalan protokol dengan berani menjual barang haram itu dengan bebas.

Padahal regulasi tersebut Pasal 31 jo 32 Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor. 359/MPP/Kep/10/1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Produksi, Impor, Pengedaran dan Penjualan Minuman Beralkohol, pelaksanaan pengawasan dan pengendalian tempat lokasi pengedaran dan penjualan minuman beralkohol golongan A, B dan C.  

Ketua DPRD Kota Bandar Lampung, Budiman AS mengakui ada beberapa kelemahan mendasar, menyangkut fungsi dan pengawasan terhadap peredaran miras.

Ia berharap, fungsi dan pengawasan terhadap peredaraan miras dapat dikendalikan dengan seksama oleh Satpol PP, termasuk institusi polri yang memiliki kewenangan terhadap pola penertiban peredaran miras merespon aktif.
Redaktur : Gilang Ramadhan
Sumber : Republika Online

DPR : Minimarket Marak ditemukan Jual Miras


Peredaran minum keras di Indonesia semakin tidak terkontrol. Berbagai mini market asing maupun lokal dengan leluasa menjajakan minuman keras kepada generasi muda.
Bila dibiarkan bukan tidak mungkin minuman keras bakal menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara di masa mendatang. "Memperihatinkan minuman keras dijual bebas ke anak muda," kata anggota Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily kepadaRepublika di kompleks parlemen Senayan, Kamis (20/6).

Ace menyatakan lemahnya kontrol peredaran minuman keras tidak lepas dari lemahnya pengawasan pemerintah. Menurut dia, bila dilihat dari segi peraturan, peredaran minuman keras sudah diatur sangat ketat. Namun sayangnya aparat di lapangan tidak bekerja sepenuh hati menjalankan fungsi pengawasannya. "Ini soal bagaimana peraturan yang dibuat ditaati secara konsisten," ujarnya.

Pembatasan peredaran minuman keras mutlak diperlukan. Ace mengusulkan penjualan minuman keras sebaiknya tidak dilakukan di mini market-mini market yang mudah di akses masyarakat. Minuman keras sebaiknya hanya dijual di toko-toko khusus yang telah mendapat izin ketat. "Jangan ada outlet mini market yang menjual miras," katanya.

Selain itu pemerintah juga mesti mengambil langkah-langkah kongkrit terkait harga jual minuman keras. Caranya, kata Ace, dengan meningkatkan pajak penjualan minuman keras. Dia berharap dengan begitu tidak ada lagi anak-anak muda yang gampang membeli minuman keras. "Kalau perlu pajaknya ditingkatkan 50 persen dari harga jual," ujarnya.

Redaktur : Gilang Ramadhan
Sumber : Republika online

Aneh, Istana Masih Galau Kapan Naikkan BBM


Meski tak menyebutkan tanggal pasti, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa hanya menegaskan pengumuman kenaikan harga BBM akan dilakukan secepatnya.
“Pasti bertanya kapan akan dinaikan. Secepatnya. Kalau cepat ya ini hari Kamis, nah secepatnya,” katanya di kantor presiden, Kamis (20/6). Ia mengatakan indikator-indikator makro APBN Perubahan 2013 yang diajukan dan disepakati telah membuat APBN lebih baik dan lebih sehat. 


Dengan APBN-P sekarang, pemerintah bisa mengurangi beban subsidi.Dikatakan Hatta, Presiden SBY meminta agar APBN-P dijalankan agar spending bisa tercapai dan tidak mempengaruhi pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan. 



Presiden, lanjutnya, meminta agar dilakukan koordinasi dengan Bank Indonesia menghadapi kebijakan baru terkait BBM dan situasi global yang mungkin terjadi. Menteri Koodinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono mengatakan program perlindungan sosial telah siap untuk diberlakukan. 



Nantinya, beberapa program perlindungan sosial terutama Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tidak akan dibagikan dalam satu waktu. "Dari segi kompensasi sudah siap. Kalau BLSM tidak sekaligus, bertahap. Tapi dalam waktu singkat seluruh rumah tangga sasaran sekitar 15,5 juta akan kebagian BLSM,” katanya ditempat yang sama. 



Ia mengatakan penerima BLSM masih dimungkinkan untuk diperbaiki jika ada yang tidak sesuai. Selama program masih berlangsung, maka perbaikan masih bisa dilakukan. “Selama program masih berlangsung. Kompensasi ini harus selesai akhir tahun ini,” katanya.

Redaksi : Gilang Ramadhan

Rabu, 19 Juni 2013

Sisa Dana APBN 2011 Masih 39,2 T tak Pernah diusut ??






Penyerapan anggaran di 2011 tidak mencapai 100%, akibatnya ada anggaran sisa tak terpakai atau sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) yang jumlahnya mencapai Rp 39,2 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (5/1/2012).

"Dalam pelaksanaan APBN-P 2011 terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) yang mencapai Rp 39,2 triliun," kata Agus.

Dijelaskan Agus, dana menganggur ini didapat karena pemerintah menyerap pembiayaan anggaran senilai Rp 129,3 triliun di 2011 dari utang dan sebagainya. Sementara realisasi defisit anggaran hanya Rp 90,1 triliun. Ini yang menyebabkan munculnya anggaran sisa tersebut.

Nanti, anggaran menganggur ini akan digunakan sebagai salah satu sumber pembiayaan di tahun ini. Salah satunya adalah untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

Pada kesempatan yang sama Agus menyampaikan adanya alokasi dana mitigasi krisis APBN 2012, yaitu dana cadangan risiko fiskal sebesar Rp 15,8 triliun. Kemudian ada juga anggaran bantuan sosial Rp 47,8 triliun.

"Termasuk dalam alokasi dana mitigasi krisis untuk subsidi non energi di 2012 dianggarkan mencapai Rp 40,3 triliun. Antara lain untuk pangan Rp 15,6 triliun dan pupuk Rp 16,9 triliun dan cadangan beras pemerintah Rp 2 triliun," jelas Agus.

Kinerja APBN 2011 menurut Agus cukup baik. Ini tercermin dari realisasi defisit anggaran awalnya diperkirakan Rp 150,8 triliun atau 2,09% dari PDB.            

Endah Caratri, Editor Vibizmanagement, menambahkan sisa anggaran yang tidak terpakai ini merupakan sumber yang dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian kita, khususnya memang untuk pembiayaan proyek infrastruktur pemerintah yang sangat memberikan dampak positif  bagi negara kita. Terlebih lagi saat ini banyak investor asing yang sudah melirik ke Indonesia untuk berinvestasi disini.


Redaktur : Gilang Ramadhan
Sumber : vibizmanagement.com

Dukungan HTI Kepada PKS Tolak Kenaikan BBM





Penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan PKS mendapatkan dukungan dari Hizbut Tahrir Indonesia. DPC Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Bogor menyambangi Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor untuk menyatakan sikap penolakannya terhadap kenaikan BBM, di ruang Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor, Senin (17/6).

"Kedatangan kami hanya untuk menyampaikan sikap penolakan kami terhadap kenaikan BBM," ujar Ibnu Syana Ketua DPD Hizbut Tahrir Kabupaten Bogor di ruang Fraksi PKS.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor, Eko Syaiful Rohman mengatakan, dengan dukungan dari Hizbut Tahrir seperti mendapatkan suntikan energi untuk terus menerus berjuang membela kepentingan pro rakyat.

"Sepertinya ada energi baru untuk terus berjuang menolak kenaikan harga BBM," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan anggota Fraksi PKS lainnya, Wasto. Bahkan dirinya tak menampik apa yang dilakukan partainya itu merupakan pencitraan.


"Memang kami melakukan pencitraan. Semua itu hanya permainan bahasa saja," ujarnya.

Seperti diketahui, PKS tetap konsisten dengan sikapnya menolak kenaikan BBM meskipun harus mendapat resiko kehilangan ke-3 menterinya dan didepak dari koalisi. Pernyataan sikap PKS dipertegas saat pembacaan pandangan akhir Fraksi PKS di sidang paripurna DPR Senin lalu.(JB/kbrpks)


Redaktur : Gilang Ramadhan
Sumber : Kabar PKS

New PM Palestina Kunjungi Masjid Al - Aqsha


Perdana Menteri (PM) baru Palestina Rami Hamdallah mengunjungi Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Jerusalem dalam kunjungan pertama bagi seorang perdana menteri Palestina yang sedang bertugas. 

"Jerusalem adalah simbol dari persoalan Palestina. Kunjungan kami hari ini menunjukkan betapa pentingnya Jerusalem bagi pemerintah Palestina," kata Hamdallah kepada WAFA, Ahad (16/6) waktu setempat.

WAFA melaporkan Hamdallah juga bertemu Mufti Jerusalem, Mohammed Hussein, dan mengunjungi rumah sakit Al-Maqased di Jerusalem timur yang diduduki Israel.

Pemerintah baru Palestina yang dipimpin oleh Hamdallah dilantik pada 6 Juni 2013 lalu di Ramallah, Tepi Barat. 


Redaktur : Gilang Ramadhan
Sumber : Antara

Jelas Obama Akui Kegiatan Pengintaian Internet (PRISM)




Di Berlin, Rabu (19/6), Presiden AS Barack Obama berusaha meyakinkan Kanselir Jerman Angela Merkel dan rakyat Jerman – serta Amerika – mengenai pentingnya program pengintaian itu.

Ngototnya Obama untuk membela berbagai kegiatan pengintaian oleh pemerintah Amerika karena menurutnya telah menyelamatkan banyak jiwa di seluruh dunia.

Dalam jumpa pers bersama dengan kanselir Jerman Angela Merkel hari Rabu (19/6), Presiden Obama mengatakan program pengintaian internet, yang disebut PRISM, telah efektif dan pada saat bersamaan program yang disetujui pengadilan itu juga memiliki batasan-batasan sehingga tidak melanggar privasi.
“Ini bukan situasi di mana kami mengecek setiap email biasa warga negara Jerman atau Amerika atau Perancis atau siapapun. Ini bukan situasi dimana kami masuk Internet dan mengecek apapun yang kami inginkan,” kata Obama.

Presiden Obama mengatakan pelaksanaan secara hati-hati program pengintaian tersebut telah menggagalkan setidaknya 50 ancaman serangan teror di Amerika dan negara-negara lain, termasuk Jerman.

Obama dan Kanselir Merkel membahas isu itu dan bermacam hal lainnya dalam pertemuan mereka pada pagi hari. Merkel mengatakan percakapan itu “membawa kemajuan bagi mereka” menuju pemahaman yang lebih luas tentang program pengintaian dan hasilnya. Tetapi ia mengatakan terus dibahas “isu-isu tentang keseimbangan dan proporsionalitas.”

Sebagian pihak di Jerman menyatakan kekhawatiran program PRISM mengingatkan mereka akan pengintaian oleh dinas intelijen Stasi pada masa komunis di Jerman Timur.

Obama juga menanggapi kemarahan Presiden Afghanistan Hamid Karzai yang mengatakan akan menangguhkan perundingan dengan Amerika untuk mempertahankan sejumlah tentara Amerika di Afghanistan lewat dari tahun depan. Hal itu dikemukakan sehari setelah Amerika mengumumkan akan memulai pembicaraan dengan Taliban hari Kamis.

Presiden Obama mengatakan kepada para wartawan ia tidak pernah memperkirakan proses perdamaian di Afghanistan akan mudah. “Kami sudah mengantisipasi sejak awal bahwa akan ada beberapa isu pertikaian sebelum hal ini bisa berjalan. Ini tidak mengejutkan. Seperti yang saya katakan, mereka sudah bertempur untuk waktu yang sangat lama,” tambah Obama.

Redaktur : Gilang Ramadhan

Menjaga Diri dari Fatamorgana


Allah subhanahu wata’ala berfirman,
“Orang-orang kafir, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila didatangi ‘air’ itu, dia tidak mendapati apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih. Apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (an-Nur: 39—40)
Dua Permisalan : Fatamorgana dan Kegelapan Lautan Dalam Yang Berlapis-lapis
Allah subhanahu wata’ala menyebutkan dua permisalan untuk orang-orang kafir, permisalan fatamorgana dan permisalan kegelapan yang bertumpuk-tumpuk. Ini karena orang-orang yang berpaling dari petunjuk dan kebenaran itu ada dua macam. Salah satunya adalah seseorang yang mengira bahwa dirinya di atas suatu kebenaran, lalu menjadi jelas baginya saat terbukti hakikatnya berbeda dengan apa yang dia kira. Inilah kondisi orang-orang yang bodoh dan kondisi para pengikut bid’ah. Mereka mengira bahwa mereka berada di atas petunjuk dan ilmu. Ketika hakikatnya tersingkap, menjadi jelas bagi mereka bahwa ternyata mereka tidak berada di atas petunjuk. Mereka juga tahu, keyakinan dan amal mereka yang berasal dari ilmu mereka, hanya fatamorgana yang berada di tanah datar, yang terlihat oleh mata yang memandangnya sebagai air padahal tiada nyatanya.
Amalan (yang mereka sangka) Sebagai Kebaikan
Demikian pula amalan-amalan yang bukan karena Allah subhanahu wata’ala dan tidak berlandaskan perintah-Nya. Si pelaku menyangkanya bermanfaat baginya, padahal tidak demikian. Amalan inilah yang dikatakan oleh Allah subhanahu wata’ala,
“Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (al-Furqan: 23)
Coba perhatikan, bagaimana Allah subhanahu wata’ala menjadikan fatamorgana itu di atas tanah yang datar lagi kosong, tidak ada bangunan, pepohonan, dan tumbuhan. Di situlah tempat terjadinya fatamorgana: tanah yang kosong, tidak ada sesuatu. Memang, fatamorgana itu sesuatu yang tidak ada nyatanya. Permisalan ini sesuai dengan amalan dan kalbu mereka yang kosong dari iman dan hidayah.
Perhatikanlah firman-Nya,
“Orang yang dahaga menyangkanya air….”
Artinya, ketika orang yang sangat dahaga melihat fatamorgana, mengiranya sebagai air sehingga ia mengejarnya. Tetapi, ternyata ia tidak mendapatkan apa-apa. Fatamorgana itu menipunya di saat ia sangat membutuhkan air. Demikian juga keadaan mereka. Ketika amal mereka bukan karena taat kepada Rasul shalallahu ‘alaihi wassalam dan bukan karena Allah subhanahu wata’ala, amal mereka dijadikan laksana fatamorgana. Amalan itu akan ditampakkan kepada mereka saat mereka sangat kehausan dan sangat membutuhkannya, namun mereka tidak mendapatkan apa-apa. Mereka justru mendapati Allah subhanahu wata’ala yang akan membalasi amal mereka dan akan memenuhi hisab mereka.
Dalam sebuah hadits tentang hari kiamat dalam kitab ash-Shahih, dari hadits sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam,
“Lalu didatangkan Jahannam dan ditampakkan laksana fatamorgana. Dikatakan kepada Yahudi, ‘Apa yang kalian sembah?’ Mereka mengatakan ‘Kami dahulu menyembah Uzair, putra Allah.’ Lantas dikatakan kepada mereka, ‘Kalian berdusta. Allah tidak memiliki istri dan anak, lantas apa yang kalian maukan sekarang?’ Mereka menjawab, ‘Kami menginginkan Engkau beri kami minum.’ Dikatakan kepada mereka, ‘Minumlah!’ Akhirnya mereka berjatuhan di Jahannam. Kemudian dikatakan kepada orang-orang Nasrani, ‘Apa yang kalian sembah?’ Mereka menjawab, ‘Kami menyembah al-Masih, putra Allah.’ Dikatakan kepada mereka, ‘Kalian dusta. Allah subhanahu wata’ala tidak memiliki istri atau anak, lantas apa yang kalian inginkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami menginginkan Engkau memberi kami minum.’ Dikatakan kepada mereka, ‘Minumlah!’ Akhirnya mereka berjatuhan….”
Inilah kondisi setiap pelaku kebatilan. “Amalan (yang disangka) Kebaikan” mereka akan mengkhianati mereka saat mereka sangat membutuhkannya, karena kebatilan itu tidak ada nyatanya. Sama dengan namanya, batil (yang dalam bahasa Arab berarti ‘sesuatu yang akan lenyap’), jika sebuah keyakinan tidak sesuai dengan (tuntunan) dan tidak benar, yang terkait dengannya juga batil.
Demikian pula jika tujuan sebuah amalan itu batil, seperti beramal karena selain Allah subhanahu wata’ala atau tidak di atas perintah-Nya, amalnya batil dengan sebab kebatilan tujuannya. Pelakunya akan merasa celaka karena sia-sianya amal tersebut. Ia justru akan mendapatkan kebalikan dari apa yang dia angan-angankan… Ia tersiksa dengan lenyapnya manfaat amalannya dan perolehan yang sebaliknya. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala berfirman,
“Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.” (an-Nur: 39)
Inilah permisalan seseorang yang dia mengira dirinya berada di atas petunjuk.
Amalan Sesat Bagai Kegelapan Yang Bertumpuk-tumpuk
Macam yang kedua, adalah pemilik permisalan kegelapan yang bertumpuk-tumpuk. Mereka adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran dan petunjuk, namun lebih mengutamakan kegelapan kebatilan dan kesesatan daripada kebenaran tersebut. Akhirnya, menumpuklah kegelapan tabiatnya, kegelapan jiwanya, kegelapan kebodohannya, dan kegelapan kesesatan serta hawa nafsu, yang mereka tidak mengamalkan ilmu mereka sehingga mereka menjadi bodoh.
Keadaan mereka laksana seseorang yang berada di lautan yang dalam lagi tidak bertepi, sementara itu ombak meliputinya. Di atas ombak itu ada ombak lagi. Di atasnya lagi ada awan yang gelap. Jadilah ia berada di kegelapan lautan, kegelapan ombak, dan kegelapan awan. Ini seperti kegelapan yang ia berada padanya. Kegelapan yang Allah subhanahu wata’ala tidak mengeluarkannya darinya menuju cahaya iman.
Dua permisalan ini, permisalan fatamorgana yang dia kira sumber kehidupan, yaitu air, dan permisalan kegelapan-kegelapan yang berlawanan dengan cahaya, mirip dengan permisalan orang-orang munafik dan orang-orang mukmin, yaitu permisalan air dan api. Allah subhanahu wata’ala menjadikan bagian bagi mukminin dari keduanya adalah kehidupan dan cahayanya, sedangkan bagian untuk munafik adalah kegelapan yang merupakan lawan dari cahaya dan kematian yang merupakan lawan dari kehidupan.
Demikian juga orang-orang kafir dalam dua permisalan ini. Bagian mereka hanyalah fatamorgana yang menipu orang yang melihatnya—sesuatu yang tidak ada kenyataannya—dan bagian mereka adalah kegelapan-kegelapan yang berlapis-lapis.
Bisa jadi, maksud ayat ini adalah keadaan salah satu dari kelompok-kelompok orang kafir. Mereka kehilangan sumber kehidupan dan cahaya karena mereka berpaling dari wahyu. Oleh karena itu, dua permisalan ini adalah untuk satu golongan.
Namun, bisa jadi pula, maksudnya adalah macam-macam keadaan orang kafir. Permisalan pertama adalah mereka yang beramal tanpa ilmu, hanya dengan kebodohan dan baik sangka terhadap para pendahulu (nenek moyangnya). Mereka mengira telah berbuat baik. Adapun permisalan kedua adalah bagi yang lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk dan mendahulukan yang batil daripada yang haq. Mereka buta padahal sebelumnya melihatnya. Mereka pun mengingkari padahal sebelumnya mengetahui. Inilah keadaan orang-orang yang dimurkai. Adapun yang pertama adalah keadaan orang-orang yang sesat.
Redaktur : Gilang Ramadhan

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus


Suatu hari Abdullah ibnu Abbas Radhiyallahu anhu yang masih belia memperoleh wasiat dari sepupunya yang mulia, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam:
“Wahai anakku, sungguh aku ingin mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau meminta (suatu keperluan) maka mintalah kepada Allah dan jika engkau meminta pertolongan maka minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, andai umat ini berkumpul untuk memberikan suatu kemanfaatan kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa memberikannya selain sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah bagimu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudaratan kepadamu niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya, selain sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atasmu. Telah diangkat pena dan telah kering lembaran catatan.”2

Dalam riwayat lain, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalambersabda kepadanya:
“Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan dapati Dia di hadapanmu. Kenalilah Allah dalam keadaan engkau lapang niscaya Dia akan mengenalimu saat engkau dalam kesempitan. Ketahuilah, apa yang telah ditetapkan luput darimu niscaya tidak akan menimpamu dan apa yang ditetapkan menimpamu niscaya tidak akan luput darimu. Ketahuilah, pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”3
Wasiat yang tersampaikan lewat lisan Rasul Shalallahu ‘alaihi wassalam ini adalah wasiat yang sangat bermanfaat. Sepantasnya setiap muslim menghafalkan dan mengamalkannya karena mengamalkannya akan mendatangkan kebahagiaan dan kesuksesan.

Wasiat pertama: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu.”
Menjaga Allah Subhanahu wata’ala adalah menjaga syariat agama-Nya dan batasan-batasan-Nya, yakni seseorang menjaga ketaatan kepada Allah dan menegakkan batasan-batasan Allah. Jika batasan tersebut berupa kewajiban maka ia tidak melampauinya. Jika berupa keharaman, ia meninggalkan dan menjauh darinya. Siapa yang menjaga Allah niscaya Allah akan menjaga agama, keluarga dan hartanya.
Menegakkan ketaatan kepada Allah adalah sebab dijaganya agama seorang hamba hingga ia wafat. Di samping itu, ia juga menjadi sebab terjaganya keluarga seseorang ketika hidupnya dan setelah matinya sehingga tidak terjadi sesuatu yang tak disukai pada keluarga yang ditinggalkan. Disebutkan dalam surah al-Kahfi tentang perjalanan Nabi Musa Alaihi salam dan Nabi Khidhir Alaihi salam, saat Nabi Khidhir menegakkan dinding yang hampir roboh karena di bawahnya ada harta yang tersimpan milik dua anak yatim yang akan dikeluarkan oleh Allah apabila keduanya telah dewasa. Disebutkan bahwa ayah kedua anak tersebut adalah seorang yang saleh.
“Adalah ayah keduanya seorang yang saleh.” (al-Kahfi: 82)
Ini menjadi bukti penjagaan Allah Subhanahu wata’ala terhadap keturunan seorang hamba yang saleh.
Menjaga batasan Allah juga menjadi sebab terjaganya harta seorang hamba. Bukankah Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman:
“Siapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan jadikan jalan keluar baginya dan Dia beri rezki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (ath-Thalaq: 2—3)
Betapa banyak orang yang diberkahi hartanya, dijaga dari penyakit-penyakit dan gangguan karena ia menjaga batasan-batasan Allah.

Wasiat kedua: Sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, “Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.”
Termasuk manfaat yang diperoleh hamba dengan ia menjaga batasan-batasan Allah adalah Allah ada di hadapan si hamba. Allah Subhanahu wata’ala memberi hidayah kepadanya berupa hal-hal mengandung kebaikan si hamba. Allah Subhanahu wata’ala juga memudahkan urusannya sehingga tidak ia dapatkan sebuah urusan pun melainkan menjadi mudah dan ringan.

Wasiat ketiga: “Kenalilah Allah dalam keadaan lapang niscaya Dia akan mengenalimu di saat sempit.”
Tabiat umumnya manusia, saat lapang ia bersenang-senang dan melupakan hak-hak Allah. Adapun orang-orang yang diberikan taufik, mereka mengetahui bahwa kelapangan tidaklah terus-menerus dirasakan. Pasti ada saatnya seseorang jatuh dalam kesempitan dan kesulitan—paling tidak kesulitan saat kematian: berpisah dengan harta, istri dan anak. Maka dari itu, ketika lapang mereka melakukan amalan yang bisa menolong mereka di saat sempit. Di saat lapang mereka mengenali Rabb mereka dengan cara menunaikan ketaatan kepada-Nya. Allah Subhanahu wata’ala tidak kehilangan mereka dari mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka. Allah Subhanahu wata’ala pun tidak mendapati mereka mengerjakan apa yang dilarang oleh-Nya. Siapa yang mengenal Allah dalam keadaan senang, di saat sehat, atau di saat hidup dalam kekayaan, niscaya Allah akan mengenalinya dalam keadaan sempit.
Kesempitan bisa berupa kefakiran, sakit, atau rasa takut. Kesempitan paling besar yang akan dialami seorang hamba adalah saat kematian, karena kematian adalah saat berpisah dengan dunia dan menuju ke negeri akhirat. Dalam keadaan seperti ini, yang paling dia butuhkan adalah kelembutan Allah Subhanahu wata’ala dan rahmat-Nya. Di saat kematian datang menjemputnya, terkumpul padanya berbagai kesulitan: kesulitan berpisah dengan dunia, istri, anak, dan harta. Demikian juga kesulitan berupa rasa sakit yang menimpanya saat itu (sakaratul maut), kesulitan berupa ngerinya pemandangan yang ada, ditambah oleh kesulitan untuk tetap kokoh di atas iman. Hal ini karena setan sangat berambisi untuk menyimpangkan hamba dan menyesatkannya saat itu. Saat tersebut adalah poros penentu kebahagiaan seorang hamba atau celakanya. Bisa jadi, di saat genting demikian, ditawarkan kepada si hamba agama Yahudi dan Nasrani atau selainnya sebagai fitnah (ujian) baginya. Jika si hamba mengenali Rabbnya di saat lapang, Allah akan mengenalinya dalam kesempitan, mengokohkannya, dan menutup umurnya dengan akhir yang baik (husnul khatimah).
Wasiat keempat dan kelima: Sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, “Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan bila engkau minta tolong maka minta tolonglah kepada Allah.”
Siapa yang ingin kebutuhannya terpenuhi tanpa harus berutang budi kepada seseorang selain Allah saja dan tanpa beroleh kesulitan, hendaknya ia memohon kepada Allah Subhanahu wata’ala, minta keutamaan, dan bersandar hanya kepada-Nya.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam telah membaiat sejumlah sahabat beliau agar tidak meminta apapun kepada manusia. Sampai-sampai ada salah seorang dari mereka yang cambuk atau tali kekang untanya jatuh, namun ia tidak meminta seorang pun untuk mengambilkannya. (HR. Muslim)
Kalaupun kita terpaksa minta tolong kepada makhluk dalam hal yang makhluk mampu melakukannya, yakinlah bahwa itu hanyalah sebab. Adapun yang menetapkannya dan menolong secara hakiki adalah Dia Yang di Atas. Maka dari itu, jangan lupakan Dia ketika Dia menolongmu lewat perantara seseorang dari kalangan hamba-Nya.
Di akhir sabdanya (dari hadits tersebut diatas), Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam menerangkan bahwa umat ini tidak akan mampu memberikan kemanfaatan kepadamu atau memudaratkanmu selain apa yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wata’ala bagimu. Apa yang telah ditetapkan oleh Allah atasmu, pasti akan menimpamu karena ketentuan takdir telah selesai. Semuanya telah tercatat.
Setelahnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam berkata kepada sepupunya (Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu) agar ia tahu bahwa pertolongan itu datang bersama kesabaran. Siapa yang bersabar, ia akan menang dan mencapai tujuannya. Kelapangan itu bersama kesulitan. Kapan saja kesulitan itu semakin besar menimpamu dan urusannya terasa sempit bagimu, menghadaplah kepada Rabbmu. Nantikanlah kelapangan dari-Nya karena sungguh kelapangan itu sangat dekat. Dan kesulitan itu bersama kemudahan. Kesulitan itu dilingkupi oleh dua kemudahan, kemudahan yang telah lewat dan kemudahan yang akan datang.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Maka sungguh bersama kesulitan ada kemudahan. Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan.” (al-Insyirah: 5—6)4
Oleh karena itu, satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan, kata Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu.
Demikianlah wasiat Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalamkepada anak pamannya. Hafalkan, realisasikan dan amalkanlah, mudah-mudahan kita termasuk orang yang beruntung.
Sebagai penutup, kita akan menyimpulkan beberapa faedah dari hadits di atas.
1. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam memiliki sifat lembut kepada orang yang kedudukannya di bawah beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam. Dalam hal ini, beliau menyapa sepupunya dengan kalimat, “Wahai anak!”
2. Sebelum menyampaikan sesuatu yang penting, hendaknya seseorang mengawali dengan kalimat yang menarik perhatian pendengar. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam mengatakan, “Wahai anak, aku ingin mengajarkan kepadamu beberapa kalimat.”
3. Siapa yang menjaga Allah Subhanahu wata’ala, niscaya Allah akan menjaganya.
4. Siapa yang menyia-nyiakan agama Allah, Allah pun akan menyia-nyiakannya, tidak menjaganya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang melupakan Allah maka Allah jadikan mereka melupakan diri-diri mereka. Mereka itulah orang-orang fasik.”(al-Hasyr: 19)
5. Siapa yang menjaga Allah, Allah akan memberi hidayah dan menunjukkan kebaikan kepadanya. Konsekuensi penjagaan Allah adalah Allah akan menghalangi kejelekan dari si hamba.
6. Jika seseorang membutuhkan pertolongan, hendaklah ia meminta tolong kepada Allah.
7. Manusia/makhluk yang ada tidak akan mampu memberikan kemanfaatan kepada seseorang melainkan apabila Allah Subhanahu wata’ala telah menetapkannya. Demikian pula sebaliknya, manusia tidak mampu memudaratkan seseorang melainkan jika Allah telah menentukannya.
8. Seseorang wajib menggantungkan harapannya kepada Allah dan tidak menoleh kepada makhluk karena makhluk tidak bisa memberi manfaat dan tidak pula dapat menolak kemudaratan.
9. Segala sesuatu telah tercatat dalam catatan takdir karena seperti kata Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalamdalam hadits yang sahih bahwa takdir makhluk telah Allah tetapkan 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. (HR. Muslim)
10. Urusan yang telah ditetapkan oleh Allah akan diperoleh oleh seseorang, pasti dia akan mendapatkannya, tidak akan luput darinya. Sebaliknya, apa yang ditetapkan oleh Allah tidak akan diperoleh si hamba, selamanya ia tidak akan didapatkannya.
11. Kabar gembira yang agung bagi orang-orang yang bersabar, yakni dekatnya pertolongan Allah Subhanahu wata’ala untuknya karena pertolongan itu selalu bergandengan dengan kesabaran.
12. Kabar gembira besar yang lain, bahwa kesulitan itu pasti akan hilang karena kelapangan selalu bergandengan dengan kesulitan itu sendiri. Dengan demikian, manakala seorang hamba mengalami kesulitan dalam suatu urusan niscaya Allah Subhanahu wata’ala akan memberikan kelapangan kepadanya setelah kesulitan tersebut.
13. Kabar gembira yang ketiga adalah jika seseorang ditimpa oleh kesulitan maka hendaklah ia menanti datangnya kemudahan karena Allah telah menyebutkan hal tersebut dalam Al-Qur’anul Karim. Dia Yang Mahasuci berfirman:
“Maka sungguh bersama kesulitan ada kemudahan. Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan.” (al-Insyirah: 5—6)
Jika urusan yang engkau hadapi terasa sulit, berdoalah kepada Allah sembari menantikan kemudahan dari-Nya dan membenarkan janji-Nya.
14. Hiburan bagi hamba tatkala terjadi musibah dan terluput dari urusan yang diidamkannya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalambersabda (yang artinya), “Ketahuilah apa yang telah ditetapkan luput darimu niscaya tidak akan menimpamu. Dan apa yang ditetapkan menimpamu niscaya tidak akan luput darimu.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

Redaktur : Gilang Ramadhan