Perintah Shalat pertama kali diterima Rasulullah saw dalam perjalanan Isra Mi'raj, di Baitul Ma'mur (tempat yang selalu dimasuki tujuh ribu malaikat setiap harinya). Pertama kali Rasul menerima perintah Shalat Wajib dari Allah Ta'ala adalah sebanyak lima puluh (50) kali dalam sehari.
Rasulullah kemudian menghadap Nabi Musa as menceritakan perihal ini, kemudian Nabi Musa menyarankan Rasulullah meminta keringanan, karena menurut beliau 50 kali dalam sehari terlalu berat bagi umat Rasulullah: "Sesungguhnya umatmu akan merasa berat mengerjakan Shalat lima puluh waktu setiap hari. Kembalilah kepada Tuhanmu (Allah) dan mintalah keringanan untuk umatmu.".
Rasul kemudian menghadap Allah Ta'ala dan akhirnya mendapatkan keringanan hingga hanya sepuluh (10) kali dalam sehari, Nabi Musa masih memberikan saran yang sama seperti sebelumnya: “Sesungguhnya umatmu akan merasa berat mengerjakan Shalat sepuluh waktu setiap hari. Kembalilah kepada Tuhanmu (Allah) dan mintalah keringanan untuk umatmu.”
Kali ini permintaan Rasul tidak dikabulkan Allah Ta'ala sehingga perintah Shalat wajib tetap 10 kali dalam sehari, ketika Rasul menghadap Nabi Musa, beliau tetap menyarankan hal yang sama sehingga Rasul kembali menghadap Allah Ta'ala.
Setelah tiga kali ditolak akhirnya Allah Ta'ala memberikan keringanan sehingga Shalat wajib menjadi 5 kali dalam sehari. Adapun Nabi Musa masih berpendapat bahwa 5 kali dalam sehari masih terlalu berat, namun Rasulullah kemudian menjawab:
“Aku telah sering meminta keringanan untuk umatku sampai aku merasa malu sendiri.”
Demikianlah Shalat wajib hingga saat ini adalah berjumlah 5 kali / waktu setiap harinya.
Tata Cara Sholat (Subuh):
Shalat subuh adalah salah satu dari 5 shalat lima waktu yang wajib hukumnya untuk dikerjakan. Jumlah rakaat shalat subuh adalah dua rakaat dengan bacaan yang panjang. Adapun waktu shalat subuh dimulai sejak menyingsingnya fajar, atau redupnya bintang karena cahaya matahari hingga mulai nampak terbitnya matahari. (al-An'am:96 dan Al-Mudatsir:34). Berikut ini adalah urutan tata cara menjalankan ibadah shalat subuh.
Dari peristiwa ini kita diajarkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu berusaha meminta keringanan untuk umatnya dalam jumlah waktu Shalat dalam satu hari. nah Soal Kenaikan BBM, apa yang seharusnya para Pemimpin Indonesia lakukan ialah selalu berusaha memberikan kemudahan untuk menyediakan BBM yang dijangkau masyarakat sama seperti, peristiwa isra' mi'raj Nabi Muhammad Saw meminta keringanan shalat dari 50 Waktu dalam saehari menjadi 5 Waktu saja.
Jika dianalogikan seharusnya pemerintah berusaha mencari jalan keluar untuk menyelamatkan ekonomi negeri ini bukan dengan menaikkan BBM yang akan malah banyak menciptakan masyarakat miskin baru karena kenaikan harga kebutuhan juga makin tak terkontrol melambung dipasaran. Lalu apa yang PKS lakukan mudah-mudahan dilakukan juga oleh partai islam lainnya yaitu mengaplikasikan peristiwa isra' mi'raj bahwa melihat kondisi masyarakat yang belum mampu untuk membeli harga BBM Rp 6500 sedangkan pendapatan masih tak jelas seimbang dengan kebutuhan pokok yang makin tak terkontrol dengan baik oleh pemerintah. Wahai Pemerintah yang tertawa menaikkan BBM, sesungguhnya kau menjalani amanah rakyat dan disaksikan Allah SWT. apa yang kalian perbuat. Semoga mereka diberikan hidayah oleh Allah SWT.
Redaktur : Gilang Ramadhan
0 komentar:
Posting Komentar