Perjalanan itu ialah dakwah, karena sebagai
seorang muslim menjadi bagian terindah dalam sebuah kebaikan dan mengajak orang
lain dalam sebuah misi ini ialah bentuk cara kasih sayang kami sebagai seorang
muslim. Karena bentuk inovasi dakwah yang kami lakukan untuk bersama-sama
melalui perjalanan ini, agar ketika kita tergelincir ada saudara kita sesame
muslim yang selalu bersama kita meraih tongkat estafet perjuangan misi ini
dengan kebersamaan, dan hal ini insya allah salah satu cara mengkikis
keegoisan.
Bentuk perjalanan ini adalah cara yang
dilakukan oleh kita semua umat islam, yaitu merealisasikan setiap misi yang
harus diselesaikannya dibumi. Kewajiban itu sudah kita dapatkan sejak akil
baligh “Hai Anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal – hal yang
diwajibkan (oleh Allah)” (QS.Luqman (31): 18).
Kreasi yang kami lakukan untuk menuju sebuah
misi perjalanan nan indah ini sudah ada pada Al-Qur’an. Kemulian perjalanan ini
sudah sering disebut – sebut oleh Al-Qur’an dengan berbagai peristiwa, tetapi
kita harus menjaga kekokohan menjalani misi ini semua. Sebagaimana firman Allah
SWT.
“ Siapakah yang lebih baik perkataannya dari
pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri?” (QS.Al Fussilat (41) : 33).
Marilah tanamkan pada hati kita untuk selalu
menjaga rasa cinta sebuah misi perjalanan sang manusia yaitu dengan meresapi
setiap peristiwa yang terjadi dengan menggunakan Kalam illahi dan Ucapan sang
Insan Pilihan yaitu rasulullah saw yaitu berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.
Redaktur : Gilang Ramadhan
0 komentar:
Posting Komentar