Senin, 10 Juni 2013

Umat Islam Bukan Umat yang Terbelakang Etika Politik


http://islamicsmartleadership.blogspot.com/

Dalam kehidupan umat saat ini, terutama kalangan Barat & orang-orang yang berfikiran kebarat-baratan; kebanyakan dari mereka memandang bahwa Islam & kaum muslimin memiliki penilaian yang hampir merata walaupun memiliki keragaman dalam memberikan solusi & cara menanggulanginya, perangkat yang digunakan & tujuan yang ingin diraih; yaitu  bahwa umat Islam yang selalu menyeru utk kembali kepada Aqidah yang lurus & bersih, dan agama yang benar, berhukum kepada syariat Allah dlm segala urusannya, tak memiliki wawasan & pandangan politik yang mumpuni, tak memiliki program yang jelas terhadap permasalahan ekonomi, sosial, politik, pembangunan & pendidikan…dst, sebagaimana yang terjadi di tengah masyarakat Islam saat ini.

Bahwa pandangan & wawasan yang diajukan oleh sebagian umatnya hanyalah sekedar slogan dan hanya sekedar ceramah umum dari suatu program & pelajaran yang selalu diulang dan telah usang. Walaupun mereka dapat meraih simpati di tengah masyarakat, namun pada hakikatnya adalah merupakan kemunduran, kemorosotan & kehancuran sehingga dapat menghilangkan prestasi peradaban yang ada, kembali pada zaman badui, lemah dlm berinteraksi terhadap permasalahan kontemporer yang membutuhkan penyelesaian secara kongkrit & wawasan yang cemerlang. Sehingga walaupun mereka memaparkan sebagian etika politik seperti orang lain dgn pendekatan nilai-nilai Islam, & menuntut utk diberikan hak mereka utk berperan aktif dlm teknik & kesadaran politik. Namun bersamaan dgn itu, mereka akan ditolak & dituduh bahwa yang demikian merupakan tipu daya belaka yang hanya bertujuan utk mengambil/mencari kekuasaan di tengah masyarakat, dan kepemimpinannya akan selalu diwarnai dengan otokrasi politik, teror ideologi, & mengingkari setiap slogan & syiar yang disebarkan sebelum mencapai tampuk kekuasaan. Mereka tak akan pernah tinggal diam melakukan & menyebarkan isu dgn berbagai bentuk yang menyesatkan & dibuat-buat; ekstrim, bom bunuh diri (pengeboman secara brutal) yang -padahal- pelakunya adalah musuh Islam itu sendiri yang telah ditugaskan kepada para pesuruh bayaran utk melakukan kekacauan. Karena konsep yang busuk tersebut merupakan salah satu bentuk utk mengaburkan ajaran Islam, menakut-nakuti kaum muslimin yang lain & menghantam para aktivis gerakan Islam.

Nampaknya penyembelihan ruh ektstrimisme & intimidasi, & membentuk opini dalam pengkaburan nilai-nilai sampai saat ini telah membuahkan hasil; baik nasional maupun internasional, dilihat dari pencapaian & usaha mereka yang tak hanya menghancurkan umat & memeranginya, namun lebih dari itu; utk mencapai ambisi mereka & cita-cita yang selalu didengungkan; pelestarian kekuasaan & hukum di tengah kancah perpolitikan dunia.

Bagi kalangan Islam ada yang menganggap perwujudan niat mereka sudah pasti bertentangan dgn slogan yang selalu didengungkan; demokrasi, sekularisasi & liberalisasi…dst, namun kelompok politik lainnya tak menganggap tindak tanduk mereka yang jelas merupakan kediktatoran, repressive, melanggar Hak Asasi Manusia & bagian dari terror politik & ideology di bawah slogan pembohong, seperempat lebih utama daripada kejujuran namun berbahaya.

Secara umum problema ini tak keluar dari kebanyakan orang, namun tak seluruhnya memusuhi & membenci Islam & umat Islam, seperti para budayawan & politikus yang bekerja dlm negeri Islam utk kebaikan. Adapun mereka yang lalai yang dikuasai oleh ruh jahat akan selalu berjalan dibelakang orang-orang yang jahat, maka permasalahan mereka akan berbada.

Dan dari itulah perlu ada perenungan walaupun hanya sebentar/sekejap terhadap fenomena tersebut, lalu mengemukakan sebagian solusi/arahan yang dapat dijadikan saham utk menampakkan bentuk yang sebenarnya, walaupun sifatnya hanya sederhana yang tak memakan waktu yang lama & dan tak membutuhkan ruangan yang begitu besar.

Adapun tuduhan bahwa umat Islam tak memiliki wawasan yang cemerlang/jelas & tak memiliki program yang akurat untuk bisa disampaikan kepada yang lainnya dan pada akhirnya mereka dapat memberikan ketentraman terhadap masa depan umat yang berada dibawah naungan Islam & memberikan rahmat kepada seluruh umat manusia, oleh karena Islam merupakan agama utk seluruh manusia bukan utk satu kelompok atau jama’ah.. Boleh jadi keterangan tersebut merupakan keberanan yang mengarah pada kebatilan. Hakekatnya adalah harus dilihat lebih akar permasalahan dari berbagai segi; sebagai usaha utk mensederhanakan masalah ini secara baik.

Anggapan bahwa umat Islam tak memiliki sisi pandang yang jernih & program yang jelas dlm menghadapi suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh umat –yang mana pada hakekatnya merupakan rekayasa orang lain, yang boleh jadi hal ini terlahir karena jauhnya nilai-nilai & dhowabith umat islam dari pangkalnya, & menimpor solusi dari luar Islam- tak berarti orang lain yang menuduhkan Islam demikian memiliki pandangan & program yang baik, kecuali kalau kita menganggap bahwa pemindahan kebudayaan, peradaban, & sistem-sistem yang lainnya, yang dapat memberikan keistimewaan kepadanya, yang boleh jadi dia juga tak lebih baik dari sisi lain walaupun berbicara atas namanya sendiri, namun sekedar menunjukkan kebanggaan terhadap prestasi yang diraih, yang kalau lepas & jauh darinya mungkin tak akan terjadi. Maka yang demikian itu merupakan keadaan yang paling buruk dari umat Islam, yang sebenarnya mereka lebih membutuhkan wawasan & program, karena mereka lebih membutuhkan & lebih buruk kondisinya.

Jika kita bertanya apa programnya? tentunya kita tak akan merasa malu menyebutkan bahwa keberhasilan orang lain  yang merasa bangga terhadap apa yang mereka miliki utk membuat gentar negara Islam adalah merupakan suatu kebohongan & kedustaan. Kebanggaan & kecaman ini, yang menyebabkan terjadinya musibah & kesengsaraan terhadap umat, karena mereka -orang-orang barat & sekularis- datang dgn berusaha mengubah aqidah & syariat Islam. Dan pada realitanya merupakan saksi pelecehan dimana umat Islam telah tenggelam dalam hutang & permasalahan yang beragam.

Kalaulah kita mau melakukan balance & perbandingan sederhana, kita dapat mengatakan : bahwa jika kita kembalikan pada permasalahan yang sebebnarnya bahwa umat Islam tak memiliki wawasan yang cemerlang & program yang jelas, hal ini merupakan permasalahan tersendiri, maka yang lainnya pun sebenarnya tak lebih baik dari sebelumnya, namun boleh jadi mereka lebih buruk, karena mereka telah meninggalkan peradaban & kebudayaan mereka, akibat lemahnya mereka dlm melahirkan, mencipta dan mengembangkannya, bahkan secara sadar mereka rela mengekor pada kebudayaan & peradaban orang lain, tanpa memiliki kemampuan utk membedakan antara yang kurus & yang gemuk. Bahkan bisa disimpulkan : hal tersebut terjadi disebabkan oleh tabiat kelemahan & pendidikan mereka yang terbelakang, sehingga sulit bagi  mereka utk penelitian terhadap sesuatu yang mahal namun cukup dgn yang murah. Maka dari itu, agama mereka sebenarnya menghancurkan jati diri mereka, & menggembosi ruh yang hina & rendah di tengan umat yang lainnya.



Adapun kaum muslimin, cukuplah bagi mereka menjadi opitionedness diri, lalu mempertahankannya, dan mempokuskan diri pada karakteristik peradaban yang klasik, experimen yang gemilang, berperan serta & memberikan masukan dlm berbagai segi kahidupan, & berusaha mengembalikan peranan mereka sebagai tauladan dam saksi atas umat yang lain & memimpin mereka; yaitu dengan segala sesuatu yang mereka miliki dari pengetahuan, peradaban & kebudayaan. Walaupun -kadang kala- mereka memiliki keberhasilan namun -kadang kala pula- mengalami kegagalan, namun secara umum mereka telah memilih jalan yang benar, meskipun langkah mereka belum begitu jauh sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh diri mereka sendiri –pertama-, & adanya rintangan & cobaan yang diimpor dari musuh-musuh Islam dimana mereka telah menjembataninya ke tengah dunia Islam.

Sedangkan point lainnya yang menjadi keharusan utk ditunjukkan sebagai bahan pembicaraan : bahwa kaum muslimin tak pernah maju dlm kehampaan seperti yang terjadi di masa lalu, namun mereka selalu memusatkan fikiran utk menegakkan peradaban, yang keberadaannya diakui dlm berbagai segi; politik & budaya serta ekonomi, sebagaimana mereka memusatkan diri pada pengerahan fikiran (ijtihad) & experimen yang terprogram & beragam pengalaman lainnya sesuai kemampuan mereka, jika mereka berazam utk melakukan & menentu suatu perkara dalam rangka menciptakan & melahirkan sesuatu yang baru; mereka mengedepankan program yang terpokus pada nilai-nilai yang akurat, tak seperti yang lainnya, yang jauh dari nilai-nilai sehingga dapat program sirna secara bersamaan dgn apa yang ingin mereka lahirkan & cetuskan. Karena itu kelompok manakah yang lebih utama utk dicerca & diikuti ?



Pertanyaan yang terlintas adalah : sampai dimana intropoksi kaum muslimin & agama Islam saat ini, dlm membuat solusi terhadap segala permasalahan yang muncul selain karena adanya sebab-sebab internal? Apakah yang demikian dapat memaafkan mereka dari melakukan perbuatan membuat program & pemisahan terhadap realita yang terjadi di tengah umat? Demikianlah permasalahan yang harus dilontarkan dari segala aspeknya utk dicari solusinya & pandangan yang memungkinkan utk berinteraksi bersamanya.

sumber: www.al-ikhwan.net Etika Politik, Umat Islam,


0 komentar: